LIVER
Liver dan Maag Hilang
Assalamu'alaikum wr.wb.
Awalnya saya sakit di bulan Juni, minggu ke tiga pada han jum'at tiba-tiba saja aku jatuh clan tak bisa berdiri ± 15 menit, setelah itu aku diantar ke puskesmas. Menurut pemeriksaan dokter saya terkena penyakit liver berat. Saat itu pula aku dirujuk ke rumah sakit setempat. Setelah diperiksa di ruang UGD ternyata saya juga mengidap penyakit maag.
Aku dirawat di RS selama 2 minggu tapi tidak ada perubahan malah sakitnya bertambah parah. Sudah banyak resep obat yang saya minum, tapi dadaku semakin sakit, bila diraba dadaku terasa perih sekali, seperti ditusuk jarum yang sangat banyak, sehingga aku mohon kepada semua pembesuk untuk tidak meraba atau menyentuh dadaku.
Dua minggu dirawat di RS, aku minta kepada istriku agar aku dirawat di rumah saja, karena terlihat istriku akan semakin payah merawatku/menjagaku di RS. Alhamdulillah dokternya mau mengerti dan mengizinkan kami pulang ke rumah.
Sepanjang perjalanan ±4 km ke rumah, sepanjang itu pula aku selalu muntah-muntah, hingga aku hampir tak bisa jalan ke rumah yang jaraknya dari jalan raya ± 30m. Aku dibaringkan di tempat tidur. Alhamdulillah ada seorang dokter yang kenal saya dan beliau menyarankan untuk diinfus. Namun obat-obatan yang beliau berikan tak sanggup kutelan, kalaupun ada yang tertelan, tidak lama kemudian hanya sekitar 3 menit aku muntahkan lagi.
Saudaraku membelikan obat untuk liver & maag yang agak mahal Rp. 135.000/tablet. Setelah diminum kumuntahkan lagi dan saya coba minum lagi tapi tak juga masuk ke pencernaanku.
Saudaraku dari daerah berdatangan menjenguk setelah mengetahui penyakitku semakin parah dan menjadi-jadi. Perutku terasa keras dan selalu menjerit kesakitan, rasanya mau buang air besar tapi tidak bisa keluar. Setiap jam saya menahan rasa sakit yang perih karena kotorannya tidak bisa keluar. Tubuhku terasa lemah, tak berdaya, kurus kering, sampai orang mengatakan sudah tak punya harapan hidup. Saudaraku sudah putus harapan karena sudah berbagai macam pengobatan sudah dicoba agar bisa sembuh.
Tiba-tiba ada seorang sahabatku datang menjenguk dengan membawa obat yang menurut saya asing. Saya sampaikan padanya aku tak bisa minum obat, perutku tak menerimanya. Tetapi sahabatku menyarankan kalau kapsulnya gak bisa ditelan, dibuka saja kapsulnya dan ternyata tetap aku muntahkan.
Selanjutnya saya coba minum lagi dalam keadaan utuh 3 butir pagi clan sore, anehnya ketika diminum dalam keadaan utuh, perutku menerimanya. Saya tanya ke istriku obat apa ini. Ia menjawab obat Nigella Plus. Selang satu jam saya disuruh minum “sari Temu Lawak”. Selanjutnya aku diobati dengan dua macam obat tersebut sambil diinfus dan selama dua bulan saya tak bisa makan.
Namun istriku dengan kesabarannya yang luar biasa tetap merawatku dengan Nigella Plus dan Sari Temu Lawak setiap pagi dan sore. Akhirnya pada 17 Agustus 2004 saya bisa buang air besar meskipun masih terasa perih berangsur-angsur buang airku lancar dan aku bisa bangun tetapi harus dipandu jalan. Sejak itu setiap malam saya bisa makan hampir enam kali dan alhamdulillah berangsur-angsur sembuh total.
Pada saat aku bisa berjalan aku ditawari untuk bersama menjalankan usahanya. Sampai sekarang Nigella selalu ada di rumah kami.
Abdul Muthallib Dama
Jl. KH Agus Salim 129
Luwuk Banggai-SulTeng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar