PENGOBATAN CARA NABI MUHAMMAD SAW
I. TEORI PENGOBATAN SUSUNAN TUBUH MANUSIA
A. MANUSIA DAN ALAM SEMESTA
Manusia Sesungguhnya dilihat dari sudut pandangan manusia, yang ada adalah Allah dan Alam semesta. AllahPencipta, sedang alam yang Diciptakan. Alam adalag segala sesuatu yang ditangkap oleh panca indera, perasaan dan pikiran, kendatipun samar-samar. Mulai dari partikel atau zarrah yakni bagian benda yang sangat kecil dan berdimensi sampai kepada jasad (tubuh) yang besar-besar, dari yang inorganik sampai pada yang sangat kompleks (rumit, saling berhubungan) seperti manusia. Ruang dan Waktu adalah alam. Juga manusia termasuk atau bagian alam semesta.
Sebelum Allah menciptakan Adam sebagai manusia pertama, alam semesta telah diciptakan-Nya dengan tatanan kerja yang teratur, rapi dan serasi. Keteraturan, kerapian dan keserasian dalam hubungan alamiah antara bagian-bagian didalamnya dengan pola saling melengkapi dan mendukung.
Alam semesta diciptakan Allah dengan hukum-hukum yang berlaku baginya yang kemudian diserahkan-Nya kepada manusia untuk di kelola dan dimanfaatkan. Pengelola dan pemanfaatan alam semesta berserta semua isinya dipercayakan Allah kepada manusia yang merupakan bagian alam semesta itu sendiri. Manusia yang diberi "wewenang" mengelola dan memanfaatkan alam semesta diberi kedudukan "Istimewa" sebagai khalifah. Khalifah arti harfiahnya adalah pengganti atau wakil. Menurut ajaran Islam, manusia selain abdi diberi kedudukan sebagai khalifah mengelola dan memanfaatkan alam semesta terutama mengurus bumi. Agar dapat menjalankan kedudukannya itu manusia diberi bekal berupa potensi mengelola dan memanfaatkan alam semesta serta mengurus bumi ini. Ketika Adam sebagai manusia pertama yang diangkat menjadi khalifah dibumi, Allah mengajarkan kepadanya Ilmu Pengetahuan tentang "Nama-Nama (Benda)". Dalam Surah Al-Baqarah ayat 31 berbunyi :
Artinya :
"Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Pengetahuan yang diajarkan Allah kepada Adam ini merupakan keunggulan kooperatif manusia dari makhluk-makhluk lainnya.
Dengan akal dan ilmu yang dikuasainya manusia akan mampu menjalankan kedudukannya sebagai khalifah mengelola dan memanfaatkan alam semesta serta mengurus bumi ini untuk kepentingan hidup dan kehidupan manusia serta makhluk lain dilingkungannya. Dan, untuk pelaksanan kedudukannya itu manusia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Manusia akan ditanya apakah dalam menjalankan amanat yang dipercayakan kepadanya itu, ia mengikuti dan mematuhi pola dan garis-garis besar kebijaksanaannya yang diberikan kepadanya melalui para Nabi dan Rasul yang termuat dalam agama Islam.
B. ASAL KEJADIAN MANUSIA
Pada beberapa tempat didalam Al-Qur'an Tuhan menyebut dari apa manusia diciptakan, dari bahan apa manusia berasal. Didalam surat Al-An'am ayat 2 yang berbunyi :
Artinya :
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang dia sendirilah mengetahuinya), Kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu)."
Pada ayat diatas Allah menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Ditempat lain Allah menyebutkan bahwa ia menciptakan manusia dari lumpu (tanah) hitam yang diberi bentuk seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr : 26 yang berbunyi :
Artinya :
"Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
Dalam Surah Ar-rahman ayat 14 Allah menyatakan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.
Artinya :
"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar"
Dari ungkapan Al-Qur'an itu jelas bahwa manusia berasal dari zat yang sama (tanah), dari jenis yang satu. Selain berasal dari tanah, Al-Qur'an juga mengatakan dalam beberapa ayat-Nya bahwa manusia berasal dari air seperti yang dijelaskan pada Surat Al-Firqan ayat 54 :
Artinya :
"Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa."
Dalam ayat lain Allah menyebutkan bahwa air (yang menjadi asal manusia) itu adalah air hina (mani) yang terpancar dari (antara) tulang Sulbi (pinggang) dan tulang dada seperti dijelaskan dalam surah At-Tariq ayat 6-7 :
Artinya :
"Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan."
Dari uraian diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa manusia berasal dari tanah dan air.
C. MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu ia telah menjadi sasaran studi sejak dahulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-masing, tetapi sampai sekarang para ahli belum mencapai kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya homo sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang kadangkala disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya.
Dalam hal ini agama Islam tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang (animal) selama manusia mempergunakan akalnya dan karunia Tuhan lainnya. Namu, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio), kalbu, jiwa, raga, serta panca indera secara baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri menjadi hewan seperti yang dinyatakan Allah didalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 179 yang berbunyi :
Artinya :
"Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
Berbagai rumusan tentang manusia telah pula diberikan orang. Salah satu diantaranya berdasarkan studi Al-Qur'an dan Hadits, berbunyi (setelah disunting) sebagai berikut : Al-Insan (manusia) adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi untuk beriman (kepada Allah), dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung jawab atas perbuatannya dan berakhlak. Bertitik tolak rumusan singkat itu, menurut ajaran Islam manusia dibandingkan dengan makhluk lain, mempunyai berbagai ciri, antara lain ciri utamanya adalah :
1) Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surat At-Tin ayat 4 :
Artinya :
"Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ."
2) Manusia memiliki potensi (daya kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 172
Artinya :
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",
Dengan pengakuan pada ayat diatas itu, sesungguhnya sejak awal, dari tempat asanya manusia telah mengakui Tuhan, telah bertuhan, berketuhanan. Pengakuan dari penyaksian bahwa Allah adalah Tuhan Ruh yang ditiupkan kedalam rahim wanita yang sedang mengandung manusia itu berarti manusia mengakui pula kekuasaan Allah.
3) Manusia diciptakan Allah untuk Mengabdi kepada-Nya. Tugas manusia untuk mengabdi kepada Allah dengan tegas dinyatakan-Nya dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat : 56
Artinya :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".
Mengabdi kepada Allah dapat dilakukan manusia melalui dua jalur, jalur khusus dan jalur umum. Pengabdian melalui jalur khusus dilaksanakan dengan melakukan ibadah khususnya yaitu segala upacara pengabdian langsung kepada Allah yang cara dan waktunya telah ditentukan oleh Allah sendiri sedang rinciannya dijelaskan dengan Rasul-Nya, seperti ibadah shalat, zakat saum dan haji. Pengabdian melalui jalur umum dapat diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang disebut amal saleh yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat, dengan niat ikhlas untuk mencari kerhidaan Allah.
4) Disamping akal masnuai dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim, tetapi dengan akal dan kehendaknya juga manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah, bahkan mengingkari-Nya (kafir). Karena itu, didalam surat Al-Kahfi ayat 29 yang berbunyi :
Artinya :
"Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir".
Dan juga dalam surat Al-Insan ayat 3 :
Artinya :
"Sesungguhnya kami Telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
Memang, dengan kemauan atau kehendaknya yang bebas manusia dapat memilih jalan yang ditempuh. Namun, tentangpilihannya itu manuia wajib mempertanggung jawabkannya kelak diakhirat, pada hari perhitungan mengenai baik buruknya perbuatan manusia didunia ini.
5) Secara individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Ini dinyatakan Allah dalam firman-Nya yang kini dapat kita baca dalam surat At-Thur ayat 21 :
Artinya : "Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
6) Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.
D. SUSUNAN TUBUH MANUSIA
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya. Manusia dibedakan dengan makhluk yang lain seperti hewan dan tumbuhan adalah dari segi akal yang digunakan sebagai alat untuk berfikir. Tujuan diciptakannya manusia adalah tidak lain hanya untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT. Di dalam jasmani manusia terdapat atau terdiri dari tujuh bagian diantaranya:
Unsur-unsur, yang berjumlah ada empat yaitu api, air, udara, dan tanah.
Temperamen atau watak, yang berjumlah sembilan yaitu temperamen seimbang, temperamen yang tak seimbang,
Darah, yang bersifat basah dan panas
Lendir, yang bersifat bersifat basah dan dingin
Empedu, yang sifatnya kering dan panas
Limpa, yang bersifat kering dan dingin
Organ-organ dasar
Jiwa
Berbagai fakultas, yang berjumlah ada tiga yaitu fakutas natural, fakulta vital, dan fakultas psikis
Fungsi, yang berjumlah dua yaitu fungsi daya tarik, dan fungsi daya tolak.
II. PRAKTIK PENGOBATAN
A Makanan
Kita harus mengetahui bahwa memakan makanan bila kita butuhkan, karena untuk melestarikan kesehatan.Tanda-tanda bahwa makanan di butuhkan adalah pada waktu menajamnya indra penciuman, berkurangnya air liur di mulut, air kencing menjadi lebih berwarna dan baunya menyengat, serta meningkatnya rasa ingin makan.Dan apabila kita berlama-lama tanpa makan,maka tubuh kita akan lemah dan menimbulkan dehidrasi.Dan apabila keseringan makan akan menimbulkan kebodohan dan kemalasan.Serta merupakan salah satu faktor penyebab penyakit.”Al-Muwaffiq ‘Abdul Lathif berkata”kebiasaan orang india adalah ketika mereka hendak makan ,mula-mula mandi atau mengenakan pakaian yang bersih, lalu meggunakan wangi-wangnian, serta beristirahat untu tidak berhubungan seksual, baru mereka mencurahkan perhatian pada makanan.”Insya Allah,di belakang bab ini akan ada bab tentang masalah yang muncul dalam bab ini .Orang hendaknya memakan makanan yang dingin di musim panas, dan makan yang panas di musim dingin.Apabila kita makan sesudah makan adalah berbahaya.Begitu pula halnya berolah raga sesudah makan.
Namun,olah raga sebelum makan adalah paling baik,makan yang panas hedaknya diimbangi dengan makanan yang dingin, yang manis dengan yang asam, lemak diimbangi dengan garam, yang asam dengan yang lemak.Makan dalam keadaan lega adalah paling baik, dari pada makan makanan yang sama dan berkali-kali serta tergesa–gesa karena akan menghilangkan nafsu makan dan menimbulkan kamalasan.Makan yang asam mempercepat ketuaan,sering memakan makanan yang bergaram membuat badan kering dan kurus.Untuk menghentikan makan ketika anda masih mempunyai selera untuk meneruskan makan itu adalah bijaksana.Namun terus menerus tidak makan akan membuat tubuh lemah dan kurus.Untuk menghentikan kebiasaan itu, yaitu dengan perlahan-lahan menguranginya,jangan sekaligus menghentikannya dengan mendadak, tetapi hendaknya dia menghindari makanan yang akan di fermentasi dalam perut,semisal buah-buahan yang kelewat masak, menghabiskan makanan sampai isi pirinng ludes membantu pencernaan dan meningkatkan nafsu seks.Nabi saw, biasa menjilat jari-jarinya tiga kali setelah makan.Baliau juga mengatakan “menghabiskan makanan hingga bersih berarti memohon pengampunan kepada Allah.”
Rasulullah saw melarang memakan makanan-makananberikut secara bersamaan,seperti : susu dengn ikan,cuka dengan susu,buah-buahan dengan susu,atau selada dengan ikan, bawangn putih dengan bawang merah,daging kering dengan daging segar,lemak dengan cuka,inilah salah satu alasan dilarang memakan banglai.
Orang juga hendak menghindari makanan dan minuman yang tidak tertutup,kalau-kalau sesuatu yang beracun jatuh kedalamnya yang mungkin bisa mendatangkan maut jika dimakan atau di minum.
Nabi saw.Memerintahkan hal ini ketika beliau bersabda,”Tutuplahwadah-wadah makanan mu dan ikatlah leher kantung air mu, karena sesungguhnya ada satu malam dimana wabah datang dan tidak datang kewadah-wadah yang tidak tertutup kecuali ia jatuh kedalamnya.”Sungguh semua tabib sepakat dengan perintah Nabi ini.Rujukan ke langit telah di riwayatkan oleh Imam Muslim.Barang siapa memakan bawang selama empat puluh hari, berturut-turut maka ia akan terkena bintik-bintik hitam di wajahnya, siapa di antara anda berbadan sedang memakan garam, maka ia akan terkena penyakit leukoderma dan kudis,barang siapa memakan telur dan ikan bersama-sama,ia akan menjadi lumpuh.Barang siapa bermimpi basah dan tidak mandi sebelum melakukan hubungan seksual, maka ia akan memperoleh anak yang idiot atau berpenykit ayan.Barang siapa makan hingga kenyang ,lalu berendam dengan air panas, maka ia akan lumpuh.Barang siapa bercermin pada malam hari,maka dia akan menderita kelumpuhan di wajahnya.Dan utuk semua itu tidak ada yang pantas di salahkan kecuali dirinya sendiri.
Diriwayatkan oleh Anas bahwa Nabi saw,berkata, “sumber dari penyakit adalah dingin.” Diriwayatkan juga oleh Ibn Mas’ud bahwa beliau mengatakan, “pilek berarti perubahan kondisi darah, karena ia mendinginkan bahkan panasnya nafsu seksual.”
Penting bahwa orang bersikap menahan diri dan memakan apa yang cocok dan sesusai dengan seleranya,dan tanpa berlebihan Nabi saw berkata,”anak adam mengisi wadah yang lebih buruk dari pada dia mengisi perutnya sendiri.Cukuplah jika seorang itu makan beberapa suap saja untuk menguatkan tulang punggungnya.Jika mungkin sepertiga perut adalah untuk makan,sepertiga lagi untuk minuman,sepertiga lagi untuk nafasnya .” Hadis ini diriwayatkan oleh Anas-Nasa’i dan at-Tirmidzi,dan hadis ini sahih dan handal.Bagian berikut terdiri atas beberapa pengamatan lebih lanjut mengenai kesehatan:
Ali ibn al-Husain ibn Wafid berkata,” Allah menempatkan semua obat dalam separuh ayat ketika Dia berfirman,’Makan dan minumlah ,dan jangan berlebih-lebihan.’”(QS 7:31).’Umar r.a. berkata “Hidarilah perut buncit, karena ia merusak tubuh, menyebabkan penyakit, dan menjadikan shalat sebagai pekerjaan yang sangat melelahkan, .Manfaatkan bekam,karena ia membuat badan beres.Hindarila semua yang berlebih-lehihan, karena Allah membenci orang yang berilmu yang bertubuh gemuk.”Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim.Hipoccrates berkata,”Memelihara kesehatan yang baik bergantung pada kerja secara wajar dan menghindari makan dan minum terlalu banyak.” Dia juga berkata, “Makanan yang merugikan tetapi sedikit lebih baik dari peda makan yang baik namun terlalu banyak.”
Asy-Syahrastani mengatakan dalam kitabnya Al-Milal waan Nahal, ”Hippocrates adalah peletak dasar ilmu kedokteran .”Dia juga menambahkan, ”Nenek moyang kita dan mereka yang dari generasi belakangan lebih mengutamakan dia dari pada sumua yang lain.Seorang raja Yunani mengirimkan kepadanya agar datang mengunjunginya.Tetapi dia menolak bayaran dari mengobati orang miskin atau orang yang berpenghasilan rata-rata.Namun dia meminta bayaran dari orang kaya berupa salah satu berikut ini:seuntai kalung emas, perhiasan dahi, atau gelang emas.”
Ketika ditanya hidup bagaimana yang paling baik itu,Hippocrates menjawab,”Keselamatan bersama keamanan lebih baik dari pada kekayaan bersama rasa takut.”Dia juga mengatakan ,”Setiap penderita sakit harus diobati tumbuh-tumbuhan yang berasal dari negerinya sendri.”Ketika menjelang ajal,dia berkata,”Engkau bisa mengenal ‘orang yang mencari ilmu dari tidurnya yang lama,wataknya yang lembut, kulitnya yang halus dan umurnya yang panjang.”
B. Minum
Janganlah sekali-kali air minum langsung sesudah makan, jangan pula minum perut sedang betul-betul kosong.Barang siapa minum air dari sumur,makanan akan tercerna dengan baik. Hindarilah minum air yang sangat dingin, sebab air yang seperti itu berbahaya bagi organ-organ pernafasan, terutama setelah memakan makanan yang panas atau makanan manis, atau setelah mandi dengan dengan air panas,setelah melakukan hubungan seksual.Jangan mencampur air sumur dengan air sungai.Jangan sekali-kali menelan air dengan sekali teguk, karena suatu penyakit yang di sebut al-kabar di sebabkan oleh minum dengan cara begini.Al-Baihaqi menjelaskan bahwa ak-kabar berarti “rasa sakut pada liver”dan bahwa “sekali teguk” artinya “minum dengan tegukan-tegukan besar.”Anas meriwayatkan sebuah hadis yang menyatakan bahwa Nabi saw biasa mengambil napas tiga kali setiap kali minum satu teguk.
Manfaat berhenti untuk mengambil napas ketika minum adalah sebagai berikut. Napas berhenti pada saat orang menela__namun ada kebutuhan yang mendesak untuk minum maupun bernapas. Dan jika seseorang mengambil napas sambilmenelan air kedalam saluran pernapasannya, hal itu akan membuatnya terbauk atau tercekik.Tetapi jika orang berhenti minum di saat mengambil napas, dia akan terhindar dari hal ini.
C. Gerak dan Diam
Ketahuilah bahwa olah raga sedang-sedang saja adalah sarana yang paling aefektif untuk nenjaga kesehatan. Ia menghangatkan organ-organ tubuh, menghancurkan limbah makanan dan membuat badan ringan dan aktif.Waktu yang paling baik untuk berolah raga adalah setelah makanan meninggalkan usus besar, yang memerlukan waktu kurang lebih lima atau enam jam,bergantung pada konstitusi tubuh indifidu terkait juga makanan yang di makannya.Yang di maksud “ olah raga sedang-sedang saja” adalah olah raga yang membuat kulit memerh dan gemerlap.Manakala keringat mulai keluar, itu saat untuk berhenti.
Setiap organ di perkuat dan dihidupkan dengan olah raga yang teratur. Hal ini juga berlaku pada fakultas-fakultas batin manusia. Barang siapa ingin meningkatkan daya ingatnya, dia akan bisa melakukannya dengan menghafal .Hal ni juga berlaku pada akal dan daya pikir. Bagi setiap organ ada olah raganya sendiri. Demikianlah, dagi dada, ada latihan berbicara mulai dari berbisik hingga berteriak. Bagi mata ada latihan melihat huruf-huruf yang tercetak kecil, dan bagi pendengaran, ada latihan mendengarkan suara-suara yang halus dan menyenangkan, Naik kuda adalah olah raga yang sedang bagi seluruh tubuh.
D. Tidur
Waktu yang paling baik untuk tidur adalah setelah makanan tercerna. Adalah bejaksana mengawali tidur dengan berbaring pada lambung kanan dan menghadap ke makkah sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Nabi saw.Tidur siang hari adalah jelek, Ia mempengruhi raut wajah, mengundang penyakit dan menjadikan orang malas.Hal itu mesti dihindari, kecuali pada waktu tengah hari yang sangat panas, sesuai dengan hadis Nabu saw., “Tidurlah barang sedikit, karena setan tidak akan pernah tidur.”Beliau juga bersabda “jadikanlah tidur mu mudah banngun malam untuk shalat dengan tidur sejenak di siang hari.”Sabda beliau pula “Tidur diwaktu pagi menghalangi rezeki.”
E. Tinja
Tinja yang keras harus dilunakan dengan menggunakan air rebusan safflower (tanaman berbunga seperti duri dan bijinya menghasilkan minyak yang bisa dimakan –peny.) dan manisan kerinng.Di antara obat-obat pencahar yang melunakan tinja adalah bunga mawar yang telah kering,mentimun syria, senna (sejenis daun tumbuhan tropika—penerj.) Makkah serta buah asam. Semua ini mesti di rebus dalam madu dari lebah liar.
F. Zat Keluaran Lewat Hubungan Seksual
Jabir telah meriwayatkan sebuah hadis dari Nabi saw.,yang mengatakan “Ambillah perawan sebagai istrimu,yang bisa engkau ajak bercumbu dan mencumbuimu.”
Waktu paling baik untuk melakukan hubungan seksual adalah ketika sesudah pencernaan makanan selesai dan tunuh berada dalam keseimbangan dan dalam kondisi yang normal,yaitu pertengahan antara panas dan dingin,antara kenyang dan lapar,tetapi jika orang terpaksa melakukan kesalahan, maka hubungan seksual dalam keadaan perut kenyang lebih tidak berbahaya dari pada membatalkan hasrat seksual.
Hubungan seksual harus dihindari manakala badan sedang lelah, atau hati lagi sedih, kecewa dan juga sesudah makan obat.Dan janganlah Anda melakukan hubungan seksual dengan wanita yang sudah tua, atau gadis yang sangat muda, atau wanita yang sedang datang bulan.
Mereka bertanya kepadamu tentang haid.Katakanlah , “Haid itu adalah kotoran” Oleh sebab itu hendaklah kamu jauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apa bila mereka telah suci,maka campurilah mereka itu di tempat yang di penintahkan Allah kepadamu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri,”(QS 2:222)
Sebab darah haid adalah darah yang telah membusuk dan bisa membahayakan organ seksual laki-laki, menyebabkan timbulnya borok dan bisul. Dan setelah melakukan hubungan seksual ,orang diwajibkan mandi.Hanya Allah saja yang lebih mengetahui (alasanya).
G.Mengeluarkan Darah dan Berbekam
H. Emosi
Tubuh manusia dipengruhi oleh emosi,yang mencakup marah,gembira, cemas, dan malu. Tentang marah, emosiini memanaskan tubuh dan mengeringkannya.Marah dilarang oleh Nabi saw.Inilah makna firman Allah:
.......Dan meraka yang menahan marahnya,....(QS 3:134)
Ayat ini menguatkan adanya rasa marah pada orang-orang seperti itu dan memuji mereka atas kemampuan mereka menahan marah. Manakala Nabi saw. Sedang marah, kemarahan itu hanya tampak di wajah beliau saja. Suatu ketika beliau bersabda, “Marah itu dari setan, dan setan di ciptakan dari api, dan api padam oleh air. Maka jika salah seorang di antara mu terserang marah, hendaklah dia berwudhu.” Masih ada hadis-hadis lain berikut ini: “Sungguh, aku mengetahui satu kalimat yang jika seseorang mengucapkannya, maka rasa marahnya akan hilanng. Kalimat itu ialah, ‘Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk’ (a’udzu billahi min asy-syaythan ar-rajim). Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim. Mengenai rasa gembira, cirinya adalah memperkuat energi batin. Jika berlebih-lebihan, ia bisa membunuh orang dengan membuat nyawanya melayang. Telah dikatakan mengenai lebih dari satu orang bahwa si Fulan dan si Fulan mati karena kegembiraan yang kelewat batas. Sungguh, perilaku yang melebihi batas seperti itu telah dilarang oleh firman Allah Yang Mahakuasa:
Sesungguhnya Allah tidak memyukai orang-orang yang melampauibatas. (QS 3:76).
Akan tetapi kegembiraan orang-orang beriman adalah halal dan menyenangka, sebagaimana di firmankan Allah:
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka.(QS 3:170)
Allah juga berfirman
Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.(QS 10:58).
Namun mengenai rasa cemas dan sedih, kedua emosi ini merupakan akar dari demam yang terus-menerus.
I . Kebiasaan
Para tabib telah mengatakan bahwa kebiasaan adalah watak kedua. Dan watak seseorang harus mengikuti susunan tubuhnya,sebagai mana telah di katakan di muka. Apabila tubuh berada pada kondisi pertengahan antara lapar dan kenyang, antara tidur dan bangun, dan keseimbangan tercapai, maka jiwa manusia akan waspada dan dinamis, dan haus akan kebaikan. Namun apabila ia diberati oleh akses dan keberlebihan, maka jiwa akan menjadi rancu. Itulah sebabnya mengapa Rasulullah saw bersabda, “Aku tidur dan juga bangun ditengah malam (untuk shalat malam).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar