CARA BELANJA DANBERGABUNG DI MLM SYARIAH PT AHADNET BERSAMA SAYA
APA ITU DIABETES?
Diabetes (kencing manis) adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat mengontrol kadar gula (glukosa) dalam darahnya. Sebuah tubuh yang sehat normal mampu menghasilkan hormon insulin dalam pankreas yang berfungsi mentransfer atau mengalirkan gula ke otot-otot dan jaringan dalam tubuh lainnya melalui aliran darah.
Penumpukan kadar gula dalam darah, hal ini masuk dalam kategori metabolic syndrome atau gangguan metabolisme. Mengapa? Karena salah satu alat metabolisme dalam kasus ini adalah pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin atau hanya dapat memproduksi insulin dalam jumlah kecil. Dan sebagian penumpukan kadar gula ini tersalurkan ke dalam air kencing, inilah mengapa diabetes juga dikenal dengan sebutan kencing manis (serangga seperti semut suka mengerumuni air seni ini).
Rasa manis alami yang berasal dari aneka makanan yang dikonsumsi manusia menghasilkan glukosa yang berfungsi layaknya bahan bakar bensin bagi kendaraan. Setelah mengurai menjadi glukosa, ialah tugas bagi hormon insulin (yang diproduksi oleh kelenjar pankreas) untuk mentransfer gukosa ke jaringan-jaringan tubuh guna menghasilkan tenaga. Bila terjadi suatu kondisi dimana jaringan tubuh tidak mendapatkan makanannya (glukosa) maka tubuh tersebut akan mengalami kelelahan, perubahan suasana hati (umumnya mudah tersinggung), sakit kepala dan jantung berdebar-debar kencang.
v Tipe Diabetes
1. Diabetes Tipe I
Diabetes tipe ini adalah sebuah kondisi bila pankreas mengalami kerusakan dan tidak dapat memproduksi hormon insulin, sehingga mau tidak mau si penderita harus memenuhi kebutuhan insulinnya dengan suntikan insulin. Kondisi ini tentu saja adalah tipe diabetes terparah.
Para penderita diabetes tipe ini telah memulai diabetesnya sejak anak-anak atau remaja, para dokter menyebutnya diabetes anak muda karena mayoritas kasus yang ada menyatakan bahwa penderita berumur di bawah 30 tahun. Dan para penderita umunya tidak berbadan gemuk tidak seperti penderita diabetes tipe II kebanyakan.
Penderita diabetes tipe I ini sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya, yakni komplikasi terlalu banyak gula (hiperglikemia) dan komplikasi kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain adalah keracunan senyawa keton (ketoasidosis) dengan risiko mengalami koma diabetik.
2. Diabetes Tipe II
Diabetes tipe II ini yang sering kali dijumpai pada penderita diabetes. Kondisi yang dialami oleh penderita yaitu pankreas tidak mampu mencukupi kebutuhan insulin untuk mentransfer glukosa atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin. 4 dari 5 orang penderita diabetes tipe II ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indikator atau cirri bagi penderita diabetes. Dari indikator yang mencirikan diabetes tipe II, bisa kita asumsikan bahwa diabetes ini dapat dikendalikan, yaitu dengan diet yang seimbang untuk mengontrol berat badan dan dengan olahraga yang baik. Namun jika cara tersebut tidak ampuh lagi, barulah minum obat atau suntikan insulin.
Seiring majunya gaya hidup manusia masa kini, termasuk pola makan yang serba siap saji, diagnose akhir-akhir ini menunjukkan bahwa anak-anak pun sudah banyak yang menderita diabetes tipe II, tidak seperti dulu yang umumnya diderita oleh yang berusia 40 tahun ke atas. Selain gaya hidup yang berlebihan dan serba enak, diabetes ini juga umumnya penyakit warisan dari orang tua yang mengidap diabetes atau mengalami malnutrisi ketika janin (si penderita) dikandung (termasuk efek mengkonsumsi alkohol dan merokok bagi si ibu).
v Gejala Diabetes
1. Diabetes Tipe I
Ø Sering buang air kecil
Ø Lapar dan haus secara terus menerus
Ø Penurunan berat badan
Ø Kelelahan
Ø Penglihatan kabur
Ø Infeksi pada kulit yang berulang
Ø Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni
Ø Cenderung terjadi pada usia 20 tahun
2. Diabetes Tipe II
Ø Pada tahap permulaan, gejala awal sama seperti gejala diabetes tipe I
Ø Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit
Ø Sering buang air kecil
Ø Terus-menerus lapar dan haus
Ø Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya
Ø Mudah sakit yang berkepanjangan
Ø Biasanya terjadi pada mereka yang berusia 40 tahun, namun telah banyak ditemukan atau cenderung lebih tinggi presentasenya pada golongan anak-anak dan remaja
Selain tanda-tanda atau gejala yang ditunjukkan pada setiap tipe di atas, penderita kedua tipe diabetes juga sering mengalami:
Ø Penglihatan kabur
Ø Luka yang lama sembuh
Ø Kaki terasa kebas, geli atau terasa terbakar
Ø Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita
Ø Impotensi pada pria
v Komplikasi Akibat Diabetes
Jika seseorang telah merasakan berbagai gejala yang ditunjukkan seorang penderita diabetes tetapi ia tidak lekas mengatasinya, maka ia berkemungkinan mengalami gangguan yang lebih parah atau kita kenal sebagai komplikasi. Komplikasi atau gannguan serius akibat perkembangan kondisi diabetes diantaranya adalah:
Ø Kehilangan kesadaran, akibat peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) maupun penurunan gula darah (hipoglikemia). Hati-hatilah karena kondisi ini termasuk dalam kasus darurat.
Ø Memunculkan penyakit jantung dan kerusakan ginjal.
Ø Gangguan ketajaman penglihatan (katarak) sampai menjadi buta.
Ø Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan (gangren) dengan risiko harus diamputasi agar tidak menjalar ke jaringan lain.
Selain bisa mengalami kemungkinan komplikasi di atas, juga dapat terjadi komplikasi dalam bentuk lain, diantaranya koma diabetik, gangguan toleransi glukosa, diabetes sekunder, dan diabetes karena kehamilan. Lebih jelasnya bisa kita lihat paparan di bawah ini.
Ø Koma Diabetik atau Diabetik Ketoasidosis (DKA)
DKA terbagi menjadi dua macam kategori, yaitu:
1. Pre-diabetes
Dalam kasus ini, penderita tidak memiliki tanda-tanda metabolism glukosa yang abnormal namun pernah terkena tekanan kdar gula tinggi. Umumnya kasus pre-diabetes ini dialami oleh wanita ketika ia mengandung.
2. Glukosa abnormal yang potensial
Kasus ini merupakan kondisi dimana terkaitnya hubungan darah yang menurunkan jenis diabetes tipe I atau ia yang terkena gangguan antibodi.
Ø Gangguan Toleransi Glukosa
Dikatakan sebagai gangguan toleransi glukosa karena seseorang yang mengalami hal ini tidak merasakan gejala-gejala diabetes, artinya ia hanya terkena diabetes ringan dimana kadar gula darahnya berkisar antara 115-140 mg/dl, sehingga ia dapat sembuh dengan mudah dan kembali normal. Namun jika hal ini dibiarkan berlangsung (tanpa ada tindakan pencegahan atau perubahan gaya hidup menjadi sehat) maka akan menjadi diabetes. Setelah berkembang menjadi diabetes, dalam jangka panjang orang tersebut berisiko terkena serangan jantung koroner.
Ø Diabetes Sekunder
Diabetes sekunder ialah sebuah kondisi yang bisa menjadi diabetes sebenarnya dengan berbagai gejala yang disebutkan di atas yang disebabkan oleh:
· Mengalami penyakit pankreas (terutama pankreas kronik yang biasa dialami oleh pecandu alkohol).
· Mengalami kondisi abnormal pada hormone (termasuk yang diakibatkan oleh penggunaan steroid).
· Mengalami gangguan penerimaan insulin (pada jaringan tubuh).
· Mengalami sindrom genetic tertentu.
· Obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar gula darah menjadi tinggi, misalnya:
1). Glukokortikoid (digunakan sebagai obat radang)
2). Furosemida (sebagai diuretik, digunakan sebagai pengontrol tekanan darah)
3). Thiazide (sebagai diuretik, digunakan sebagai pengontrol tekanan darah)
4). Produk yang mengandung estrogen (contoh: kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon)
5). Beta blocker (untuk mengobati gangguan jantung)
Ø Diabates karena Kehamilan
Seperti namanya, tekanan kadar gula darah mengalami peningkatan saat seorang wanita mengandung/hamil, tetapi sekitar 95% tidak akan mengalaminya lagi setelah melahirkan. Namun tetap saja haus diwaspadai, karena masih ada sisa kemungkinan bisa mengalami diabetes sesungguhnya suatu hari nanti.
Kondisi seperti ini tidak membahayakan bagi si ibu, tetapi dapat menimbulkan masalah pada bayinya, terutama dalam bentuk hipoglikemia dan sindrom masalah pernapasan. Ibu hamil yang menderita diabetes lebih rentan terkena toksemia (keadaan menyebarnya racun dalam aliran darah) yang dapat membahayakan jiwa ibu dan anak.
APA PENYEBAB DIABETES?
Pernahkah anda merasa lapar, dan terus menerus lapar meskipun sudah makan? Waspadalah, mungkin anda salah satu dari sekian banyak penderita diabetes. Mari kita ulas lagi mengapa diabetes bisa terjadi.
Makanan sumber karbohidrat, sayur mayur, aneka jenis buah, dan makanan yang memiliki kadar gula lainnya dicerna dalam tubuh. Ketika telah terurai dan menghasilkan zat glukosa maka hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas bergerak menyalurkan glukosa ke setiap otot dan jaringan tubuh guna menghasilkan tenaga untuk dapat melakukan beragam aktivitas sehari-hari.
Namun, uraian paragraf di atas ialah suatu kondisi normal pada tubuh sehat. Pernahkah anda melihat deretan truk-truk pengangkut barang terjebak kemacetan? Sama seperti halnya diabetes, terdapat penumpukan sari makanan terutama glukosa yang seharusnya menjadi makanan otot dan jaringan tubuh. Penumpukan kadar gula dalam darah inilah yang kemudian dikenal dengan diabetes atau kencing manis (sebagian penumpukan glukosa terbawa melalui air seni dan dikeluarkan tubuh). Akibat dari hal ini, tubuh merasa lelah, lapar meskipun sudah makan.
Kelenjar pankreas, disinilah hormon insulin – pengatur pengiriman glukosa diproduksi. Bila sang pengatur ini tidak menjalankan peranannya dengan baik, tubuh akan mengalami gangguan kemampuan menggunakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Sejak mulai terjadinya kerusakan kelenjar pankreas yang berimbas pada kurang atau tidak diproduksinya hormon insulin, lambat hari tidak hanya akan terjadi penumpukan glukosa yang meningkatkan kadar gula darah tubuh menjadi tinggi, tapi juga penumpukan lemak. Lebih buruk, setidaknya sebagian glukosa yang menumpuk bisa keluar melalui air seni sedangkan lemak menumpuk saja di pembuluh darah.
Penumpukan gula dalam pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat, sehingga membuat oksigen yang mengalir dalam darah bergerak lamban. Jaringan yang kemudian tidak mendapat pasokan oksigen akan lumpuh dan mati. Maka timbullah gejala kesemutan, mati rasa, dan nyeri kaki. Semakin parah, komplikasi yang muncul meliputi luka yang sulit sembuh (gangren) dengan risiko amputasi, gagal ginjal, kebutaan, dan impoten. Sedangkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah menyebabkan pengerasan arteri (arterosklerosis), dengan risiko penderitanya kena stroke atau penyakit jantung koroner.
v Penyebab Diabetes
Lagi-lagi, perubahan gaya hidup adalah faktor besar penyebab sebuah penyakit. Era globalisasi yang menyediakan tempat dan kesempatan luas bagi komersialisasi aneka tempat makanan cepat saji, fast food, yang mengandung banyak lemak dan disertai minuman ringan (soft drink) yang mengandung tinggi gula.
Kedua, kebiasaan minim gerak menjadi salah satu faktor penyebab diabetes. Dengan kebiasaan bermalas-malasan melakukan aktivitas tubuh ini, pada akhirnya menciptakan peluang kelebihan berat badan. Penelitian terakhir di 10 negara menunjukkan, bahwa dengan tinggi dan berat badan yang sama, bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes dibanding bangsa Barat. Mungkin penjelasan dari hal ini adalah hasil dari riset tersebut yang mengatakan bahwa secara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga disbanding bangsa-bangsa dari benua Barat.
Faktor berikutnya yang perlu kita waspadai adalah stress. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Adrenalin berfungsi memacu kenaikan kebutuhan gula darah, dan kostikosteroid berfungsi menurunkannya kembali. Saat tubuh dan pikiran mengalami situasi tekanan atau stress, adrenalin secara terus menerus dipacu sehingga mengakibatkan hormon insulin kewalahan mengatur kadar gula darah yang ideal, dan kadar gula darah jadinya naik secara drastis.
Jadi bisa kita simpulkan, perubahan gaya hidup yang tidak memperhatikan keseimbangan kebutuhan tubuh, terdapat hubungan darah yang mewariskan diabetes, dan kondisi tekanan terhadap pikiran merupakan faktor utama penyebab kadar gula dalam darah meningkat.
BAGAIMANA MENGATASI DIABETES?
Jika anda dipastikan terkena diabetes, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter dan patuhi anjurannya dengan disiplin. Pertama-tama lakukan kontrol darah secara rutin ke laboratorium untuk memantau perkembangan pengobatan yang tengah dijalani, hal ini guna menyesuaikan dosis obat yang diperlukan tubuh sesuai karakteristik gejala penyakit yang berbeda. Jangan lakukan perhentian obat tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter anda. Juga jangan atas inisiatif sendiri minum obat lain karena berkemungkinan besar bisa terjadi kelebihan dosis obat, atau kontradikasi yang berbahaya.
Minumlah obat yang diresepkan dokter secara teratur sesuai dengan aturan pemakaiannya. Jangan dicampur dengan obat lain tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anda, untuk menghindari terjadinya kelebihan dosis atau efek obat yang berlawanan. Anda boleh melakukan alternatif sebagai langkah penyembuhan pendukung, dengan catatan tidak mempengaruhi kerja obat yang diberikan dokter, misalnya akupresur dan refleksologi.
Selain mematuhi peraturan minum obat, perhatikan pula pentingnya “makan” termasuk sarapan pagi, meskipun hanya dengan sepotong roti dan segelas susu. Tidak jarang seorang pasien melupakan minum obat di pagi hari, karena merasa tidak “makan”, sehingga konsumsi obatnya menjadi berkurang dari yang ditentukan dokternya (menjadi 2 kali dari yang seharusnya 3 kali).
Jadilah dokter pendamping bagi diri anda sendiri, jadilah lebih bertanggung jawab atas kesembuhan diri anda. Perbarui terus informasi mengenai segala sesuatu yang menyangkut diabetes yang sedang anda alami, ikuti perkembangan pengobatan alternatif yang mungkin anda perlukan, serta rubah gaya hidup anda menjadi lebih sehat untuk mengontrol penyakit diabetes.
Ø Diet
· Konsumsilah karbohidrat yang aman
Berdasarkan komposisi kimianya terdapat 2 jenis golongan karbohidrat, yang pertama adalah karbohidrat kompleks, misalnya nasi atau roti yang berserat yang perlu diurai terlebih dahulu menjadi rantai tunggal sebelum diserap ke dalam aliran darah. Dan yang kedua adalah karbohidrat sederhana, misalnya gula pasir, sirup, permen, es krim, jeli atau minuman ringan bergula yang akan langsung masuk ke dalam aliran darah, karbohidrat sederhana inilah yang perlu diawasi penggunaannya.
Konsumsilah karbohidrat berserat yang terdapat dalam sayuran, kacang-kacangan dan buah yang tidak terlalu manis (yang disarankan: papaya, semangka, salak, kedondong, apel, dsb), hindari konsumsi buah-buahan yang terlalu manis (durian, anggur, rambutan, nanas, jeruk manis, sawo, dan nangka).
· Pangkaslah Asupan Kalori
“Bagi banyak orang, begitu mereka memangkas asupan kalori makanannya, mereka langsung merasakan perubahan yang positif pada kadar gula darahnya,” kata Linda M. Delehanty – ahli gizi dan peneliti diet pada Massachusettes General Hospital di Boston.
Diet diabetes yang berhasil adalah yang menjaga asupan gula selama hidup. Berdietlah dengan pola makan berkomposisi karbohidrat 68%, lemak 20% dan protein sebanyak 12% dengan menu rendah protein. Kurangilah kalori anda dari pasokan lemak hingga 30%.
· Kurangi Lemak
Makanan serba enak dengan lemak tinggi meningkatkan kadar kolesterol, membuat insulin tidak bekerja efisien serta mempertinggi risiko penyakit jantung.
· Ucapkan Selamat Tinggal pada yang Manis
Gula pasir dan es krim adalah penyebab besar bagi penderita diabetes. Gula pasir dan es krim merupakan contoh karbohidrat sederhana, mereka mudah sekali larut dalam aliran darah
· Lengkapi Serat Anda
Kacang polong, bekatul beras atau gandum dan sumber makanan lain yang mengandung banyak serat dapat mengendap glukosa masuk ke aliran darah, selain itu juga berfungsi menurunkan kolesterol sehingga mengurangi kebutuhan insulin tubuh anda.
· Lakukan Diet Harian Anda
- Hindari gula yang dikemas dalam bentuk kue, permen, biscuit, es krim, soda, madu, cokelat dan puding.
- hindari makanan olahan seperti hot dog, bacon, bologna, mayones, chicken nugget, mie instan dan kentang goreng.
- Hindari buah-buahan yang dikeringkan.
- Konsumsilah apel dan buah-buahan yang kaya pectin, bisa dimakan sebagai cemilan di waktu pagi atau sore.
- Dapatkan protein yang bersumber dari sayur-mayur yang berbentuk biji-bijian dan polong, dan ikan.
- Makan 3 kali sehari secara teratur pada waktu yang sama.
- Makanlah sayuran segar yang dapat disajikan dalam bentuk jus.
- Hindari daging yang berwarna merah.
- Gantilah menu nasi putih dengan nasi dari beras merah atau brown rice.
- Konsumsilah makanan yang dapat membantu gula darah seperti spirulina, beri, keju, kuning telur, ikan, bawang putih, kacang kedelai, tofu, timun, havermut dan avokad.
- Jangan merokok karena dapat meningkatkan insulin resistance dan kolesterol.
- Jauhi alkohol. Sama halnya seperti rokok yang meningkatkan insulin resistance.
- Jangan mengkonsumsi vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B3 dalam jumlah berlebih karena membuat kerja insulin tidak aktif.
- Hindari kelelahan fisik dan emosional.
· Olahraga
“Olahraga dapat menolong meningkatkan jumlah reseptor insulin dalam tubuh, dan memperlancar pengangkutan glukosa” kata John Ivy, Ph.D., professor dan direktur laboratorium kinesiology pada University of Texas di Austin.
“Kegemukan mengubah cara pembuatan dan fungsi hormone, sehingga sangat penting untuk memperhatikan berat badan anda yang ideal,” kata Jo Ann E. Manson, M.D., guru besar Harvard Medical School.
Pilihlah olahraga yang anda senangi yang dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran (yang melibatkan otot-otot besar: kaki, tangan dan bahu). Ikutilah pedoman frekuensi, intensitas, tempo dan tipe olahraga sehat diabetes berikut:
- Frekuensi: lakukan 3-5 kali seminggu dengan teratur (dengan jadwal berselang sehari untuk memberikan waktu pemulihan bagi ketegangan otot).
- Intensitas: pilihlah jenis olahraga yang bersifat ringan hingga sedang yaitu menghasilkan 60-70 persen detak jantung maksimum (Maximum Heart Rate) dengan perhitungan: 220 – umum x (60-70 persen).
Contoh: 220 – 50 tahun = 170 x 60%, maka intensitas denyut jantung 102 kali per menit.
- Tempo: lamanya berolahraga adalah sekitar 30 sampai 60 menit.
- Tipe: aerobik adalah olahraga yang dianjurkan bagi penderita diabetes, misalnya jalan, joging, bersepeda dan berenang.
Jangan lupa lakukan pemanasan (warming up) dan pendinginan (cooling down) masing-masing selama 5-10 menit.
Ø Perawatan Kaki ala Diabetes
“Apabila anda kehilangan semua rasa, berarti saraf pada tempat tersebut sudah mati,” kata Dr. Guthrie. Dr. Guthrie tersebut menyarankan agar merawat kaki untuk menjaga kaki dan tungkai anda tidak sampai mati rasa. Berikut langkah-langkah perawatan kaki bagi diabetes:
1. Periksakan kaki anda, waspadai bisul atau sayatan kecil yang dapat berubah menjadi masalah besar. Jika samapi terdapat bisul atau luka ysng tidak kunjung sembuh, bergegaslah konsultasikan ke dokter, jangan sampai anda diamputasi.
2. Pakailah sepatu yang baik, hindari sepatu berukuran pas atau cenderung sempit untuk menghindari lecet, kenakan kaus kaki yang bersih guna menghindari kuman infeksi dan gunakan sepatu yang bagian dalamnya untuk menghindari lecet.
Tips Perawatan Kaki ala Diabetes 1. Sehabis mandi atau mencuci kaki, segera keringkan kaki dengan cara menepuk secara perlahan-lahan dengan menggunakan handuk yang lembut. Keringkan sela-sela jari kaki untuk mencegah pertumbuhan jamur. 2. Periksalah kaki setiap hari untuk melihat apakah terdapat kelainan berupa: lepuhan, lecet, garukan, perubahan warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasikan ke dokter bila muncul salah satu tanda tersebut. 3. Cucilah kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun lunak. Jangan lupa selalu mencuci sel-sela jari dengan bersih. 4. Potonglah kuku kaki dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan perlahan sampai halus. 5. Jagalah kelembutan kulit, tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanolin (pelembab), tetapi hindari mengoloes pada bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin, karena bisa terjadi alergi. Apabila anda cenderung berkeringat banyak, taburi kaki dengan bedak talk khusus untuk kaki atau bayi. 6. Gantilah kaus kaki atau stocking anda setiap hari dengan yang bersih dan enak dipakai. Gunakan kaus kaki berbahan mulus (katun atau wool, hindari bahan nilon sintesis yang menyebabkan kulit kaki berkeringat), tidak berlubang atau robek. 7. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering. Pakailah sepatu kulit yang lembut agar memungkinkan kulit kaki dapat bernapas. 8. Bersihkan sepatu dari pasir, kerikil, dan batu untuk menghindari kulit lecet. 9. Jangan berjalan tanpa alas kaki di dalam atau di luar rumah, minimalisir risiko lecet. |
v Obat Dokter bagi Diabetes
Pada umumnya obat-obatan antidiabetes yang diutamakan berpengaruh buruk terhadap fungsi hati atau ginjal, maka minum atau konsumsilah obat-obat resep dokter terbut sesuai aturan.
Di bawah ini beberapa golongan atau jenis obat yang diberikan pada penderita diabetes:
· Sulfonil urea
Obat ini biasanya diberikan dengan kombinasi obat lain, yaitu biguanid (metrofin), alpha-glukosidase inhibitor atau insulin. Sulfonil urea mempunyai efek utama meningkatkan produksi insulin oleh sel-sel beta pankreas (bagi penderita diabetes tipe II dengan berat badan berlebih obat ini menjadi pilihan utama). Namun bagi pasien berusia lanjut perlu menghindari obat golongan ini .
Obat-obat dari kelompok ini yang beredar adalah:
- Glibenklamida (5mg/tablet) dengan merek: Abenon, Clamega, Daonil, Diacella, Euglucon, Fimediab, Glidamil, Gluconic, Glimet, Latibet, Prodiabet, Prodiamel, Renabetic, Semi-Daonil, Semi-Euglucon, dan Tiabet.
- Glibenklamida micronized (5mg/tablet) dengan merek: Hisacha.
- Glikasida (80mg/tablet): Diamicron, Glibet, Glicab, Glidabet, Glikatab, Glucodex, Glumeco, Gored, Linodiab, Nufamicron, Pedab, Tiaglib, Xepabet, Zibet dan Zumadiac.
- Glikuidon (30mg/tablet) dengan merek: Glurenorm.
- Glipsida (glipizide, 5mg/tablet) dengan merek: Aldiab, Glucotrol, dan Minidiab.
- Glimepirida (1mg, 2mg, dan 3mg/tablet) dengan merek: Amaryl.
- Klorpromida (chlorpropamide, 100mg/tablet) dengan merek: Diabenese, dan Tesmel.
· Biguanid/Metformin
Efek utama Biguanid/Metformin adalah mengurangi produksi glukosa hati, dan memperbaiki ambilan glukosa dari jaringan (glukosa perifer). Obat jenis ini banyak dianjurkan sebagai obat tunggal pada pasien dengan kelebihan berat badan, namun obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, dan pasien yang memiliki kecenderungan hipoksia jaringan karena akan memberikan efek samping mual.
Obat generik yang masuk ke dalam golongan Biguanid/Metformin adalah:
- Metformin-HCI (500mg dan 850mg/tablet) dengan merek: Bestab, Eraphage, Benofomin, Diabex, Formell, Glucophage, Glucotika, Gludepatic, Glumin, Methpica, Neodipar, Rudiamet, Tudiab dan Zumamet.
· Alpha-glucosidase inhibitors
Obat golongan ini mempunyai efek utama menghambat penyerapan gula di saluran pencernaan, sehingga dapat menurunkan kadar gula setelah makan (amat bermanfaat bagi pasien yang berkadar gula darah puasa normal). Efek samping golongan obat ini adalah gangguan fungsi hati dan ginjal (terutama yang pernah mengalaminya akan kambuh).
Obat generik yang beredar yaitu:
- Acarbose (50mg dan 100mg/tablet) dengan merek: Glucobay.
· Meglitinida/Meglitinides
Obat generik golongan ini adalah:
- Repaglinid (0,5mg, 1mg dan 2 mg/tablet) dengan merek: Novonorm.
Selain keempat golongan obat di atas, terdapat kelompok thiazolidrediones (troglitazone) yang belum beredar di Indonesia. Obat jenis ini bekerja pada otot, lemak dan liver untuk menghambat gula dari jaringan penyimpanan sumber gula darah. Jenis-jenisnya antara lain:
- Prodiab, dengan kandungan Andrographismpaniculata (500mg), ekstrak Alstonia scholaris (500mg), ekstrak Catharanthi rosea (250mg) dan ekstrak Syzygium polyanthum (500mg).
HERBA untuk DIABETES
Manfaat herba untuk pengobatan telah lama dikenal jauh sebelum pengobatan medis atau farmasi, terang saja bahwa alam menyediakan beragam tanaman yang memiliki kandungan ampuh, saat dapat digunakan dengan tepat dan benar akan membantu penyembuhan. Para ahli naturopati yakin bahwa kemampuan herba untuk mengobati penyakit sama efektifnya dengan obat-obatan farmasi, tanpa efek sampingnya. Namun kita perlu waspadai, kebanyakan obat-obat herba yang bebas beredar saat ini terlalu kuat daya gunanya.
Patut kita ketahui bahwa banyak dokter-dokter di negara-negara maju yang telah mempercayakan proses penyembuhan dengan herba, aneka suplemen herba diresepkan oleh dokter, disiapkan dan dijual melalui apotik. Tidak diragukan lagi dengan apa yang penduduk negara yang terbelakang, di mana akses ke rumah sakit dan dokter sangat terbatas, herba adalah pilihan utama untuk pengobatan beragam penyakit.
Sebelum anda menggunakan herba sebagai terapi penyembuhan, sebaiknya konsultasikan hal tersebut kepada dokter yang menangani diabetes anda karena herba memiliki kandungan aktif, beberapa elemennya mungkin akan berinteraksi secara negatif dengan obat-obat farmasi yang diresepkan dokter.
Banyak jamu-jamuan dan ramuan herba telah digunakan selama berabad-abad untuk memperbaiki regulasi gula darah dan menghilangkan efek samping (komplikasi) diabetes. Di bawah ini beberapa hasil tanaman yang digunakan untuk diabetes.
ü Biji Fenugreek
Biji fenugreek merupakan jenis kacang-kacangan yang telah dikenal penggunaannya dalam pengobatan tradisional Mesir, India (ayurveda), Yunani dan Romawi. Fenugreek mengandung alkaloida trigonelina dan kumarin yang dapat menenkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin.
ü Aloe vera
Aloe vera diperkirakan memiliki daya untuk menstimulasi peningkatan sintesa insulin oleh kelenjar pankreas. Dalam banyak kasus para penderita diabetes tipe II yang diberikan teh getah lidah buaya kering yang ditambahkan dalam makanannya mampu menurunkan kadar gula darah rata-rata mereka.
ü Bawang Putih dan Bawang Merah
Ekstrak segar bawang putih (Allium sativum) dan bawang merah (Allium cepa) membantu mengembalikan keseimbangan kadar gula darah. Digunakan dalam kadar 600 sampai 1000 miligram, atau sama dengan setengah suing bawang putih segar.
ü Gymnema
Gymnema sylvestre atau yang lebih dikenal Gymnema telah digunakan dalam pengobatan tradisional India dengan nama gurmar. Herba ini berkhasiat memulihkan sel beta pankreas.
ü Evening primrose
Herba yang satu ini mengandung GLA (asam gamma linoleat) yang bekerja memperbaiki kepekaan jaringan terhadap insulin. Dalam suatu uji tersamar ganda diperoleh indikasi bahwa evening primrose membawa perbaikan yang berarti pada fungsi saraf, keluhan mati rasa dan nyeri
ü Herba lain
Yang tak kalah umumnya digunakan untuk mengobati diabetes yaitu Bilberry (Vaccinum myrrlillus), Ginkgo biloba, dan teh hijau yang kaya akan polifenol dan flavonoid serta serat larut air untuk menghambat penyerapan gula dari saluran pencernaan.
RAGAM PENGOBATAN KOMPLEMENTER (ALAMI)
untuk DIABETES
v Akupunktur
Akupunktur merupakan cara pengobatan yang diwarisi oleh bangsa Tiongkok kuno dengan teknik menusukkan jarum ke titik-titik tertentu di tubuh pasien. Tujuan akupunktur adalah mendeteksi adanya ketidakseimbangan antara kekuatan alami dalam tubuh yang disebut yin dan yang, kemudian memperbaiki ketidakseimbangan tersebut menggunakan jarum pada titik-titik meridian tertentu. Meridian dalam tubuh adalah jalan atau saluran energi, yang dipercaya berhubungan dengan organ internal tubuh. Dan energi tersebut dikenal sebagai Chi, dimana jarum-jarum akupunktur digunakan untuk menurunkan atau meningkatkan aliran chi atau membukanya jika dideteksi terjadi sumbatan.
Faktor emosional yang bersifat fisik dan faktor lingkungan menjadi faktor pengubah aliran Chi menjadi terlalu lambat atau terlalu cepat. Tugas akunpunkturis adalah mengembalikan aliran tersebut menjadi normal kembali.
v Aromaterapi
Aromaterapi yaitu cara penyembuhan yang menggunakan konsentrasi minyak esensial yang sangat aromatik dan diekstrasi dari tumbuh-tumbuhan. Minyak esensial yang masih murni berbahaya jika diaplikasikan langsung pada kulit, kerena itu baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar yaitu minyak zaitun atau minyak kedelai.
Beragam cara yang digunakan dalam aromaterapi, antara lain dengan teknik pijit, teknik berendam, menghirup minyak aromaterapi, kompres, kumur atau oles yang dikemas dalam bentuk krim maupun cair.
Teknik pemijatan dilakukan secara individual berdasarkan riwayat keluhan pasien. Melalui pemijatan, daya yang dikandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui kulit dan disalurkan ke dalam tubuh, hingga mempengaruhi jaringan dan organ-organ tubuh. Teknik berendam dilakukan dengan menambahkan minyak esensial ke dalam air hangat. Air rendaman ditujukan melarutkan pegal-pegal dan nyeri, membuat rileks, dan member efek merangsang serta mengembalikan energi. Kemudian menghirup minyak aroma terapi (inhalis atau menghirup uap) dilakukan dengan pertama-tama mencampurkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air panas di sebuah wadah (biasanya baskom), pasien menutup kepala, wajah dan baskom dengan handuk kemudian menghirup uap dari air dalam wadah.
v Hidroterapi
Sesuai makna sesungguhnya, hidro yang berarti air, hidroterapi adalah salah satu terapi yang mengutamakan fungsi air untuk menyembuhkan dan meringankan berbagai keluhan. Air memberikan efek rileks terhadap tubuh. Sebagai contoh sederhana, mandi dengan air hangat sepulang dari bekerja akan membuka pori-pori kulit, merangsang keluarnya keringat, membuat pembuluh darah melebar dan mengendurkan otot-otot. Sedangkan mandi dengan air dingin memberikan efek rasa segar dan gairah semangat.
Hidroterapi dilakukan dalam berbagai cara, yaitu: berendam di air panas, berendam di air dingin, berendam dalam air biasa, Sitz Bath, pembungkusan kantong air, pancuran air panas dan dingin, dan floating (mengambang dalam larutan air garam).
Dengan segala kegunaannya, sebelum memanfaatkan hidroterapi sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter, terutama bagi manula, anak-anak dan mereka yang memiliki sakit serius.
v Terapi Kelasi
Terapi kelasi adalah langkah pengobatan melalui serangkaian pemberian infuse intravenous dengan bahan yang disebut EDTA (Ethylene-Diamin-Tetra-Acetate) untuk menyingkirkan logam (seperti merkuri, timbale dan cadmium) yang tidak diinginkan oleh tubuh.
Terapi kelasi menangani penyebab yang mendasar sekaligus gejala-gejala sakit jantung, stroke dan peredaran darah yang buruk, dengan cara melepaskan plak (penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah) dari bagian pembuluh darah melalui penggunaan EDTA. Plak terdiri dari komposisi kolesterol, lemak dan kalsium. Karena kalsium dalam tubuh bekerja mengikat lemak, larutan EDTA akan menarik kalsium keluar dari plak, dan secara bertahap melarutkannya serta mengikisnya keluar dari aliran darah.
Terapi kelasi berfungsi sebagai tindakan pengurasan yang membantu membersihkan pembuluh darah arteri, sehingga aliran darah dan sirkulasi darah bisa kembali normal. Rangkaian tindakan intravenus pada terapi kelasi yang disertai dengan penambahan vitamin dan mineral diberikan pada pasien tanpa harus menginap (berobat jalan). Karena terapi kelasi melibatkan seluruh sistem peredaran darah tubuh, banyak laporan yang menyampaikan manfaat tambahan pemberian EDTA yaitu: menormalkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mengurangi gejala alergi, memperbaiki fungsi panca indera, mengurangi keluhan akibat arthritis, dan lain-lain.
v Meditasi
Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa stres yang berlebihan meningkatkan produksi kolesterol. Hal ini sangat merugikan penderita diabetes. Meditasi yang teratur akan menurunkan stress, selain itu juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Pada tingkatan fisik, meditasi mengurangi ketegangan otot dengan menggunakan respons stress. Pernapasan dalam yang menyertai praktik meditasi meningkatkan sirkulasi oksigen ke otot-otot, sehingga otot-otot cenderung mengendur dan tubuh pun menjadi rileks. Dari segi mental dan pikiran, kemampuan berkonsentrasi dan kreativitas (menulis, bermusik, melukis dan menari) akan meningkat secara dramatis pada mereka yang bermeditasi secara teratur.
v Yoga
Melakukan yoga ialah sebuah tindakan merangkai kesehatan fisik, mental, pikiran dan jiwa-spiritual. Melakukan yoga secara teratur menciptakan kesadaran fisik dan perasaan relaksasi yang dalam, ditambah pikiran yang jernih dan emosi yang stabil.
Yoga yang memiliki 8 tahapan latihan: Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Dharana, Dhyana dan Samadhi mencakup latihan bagi kesehatan fisik hingga mental. Bagi penderita diabetes pada khususnya, latihan tingkat Asana (sikap fisik) dan Pranayama (pernapasan yang terkendali) sudah dapat membawa manfaat yang cukup besar. Praktik Asana meregangkan seluruh bagian tubuh bahkan memijat organ-organ internal, kelenjar-kelenjar, dan sistem sirkulasi serta pembuangan. Sedangkan Pranayama bertujuan mengistirahatkan tubuh dan menenangkan pikiran, meningkatkan sirkulasi, dan merangsang suplai darah ke seluruh bagian tubuh.
v Terapi Nutrisi
Terapi nutrisi adalah salah satu andalan utama para ahli naturopati. Bahkan sebagai sebagai langkah jitu pengobatan, para ahli naturopati menganjurkan pasien mengkonsumsi suplemen makanan (food suplement) yang mencakup vitamin, mineral, enzim, asam amino, antioksidan, hormon dan herba. Sesuai petunjuk dokter atau ahli naturopati, penggunaan suplemen makanan harus sesuai dosis yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa suplemen makanan yang dianjurkan untuk diabetes adalah:
ü Vitamin E
Penderita diabetes membutuhkan asupan vitamin E lebih besar dibandingkan orang biasa guna meningkatkan kerja insulin. Seorang yang kekurangan vitamin E akan berisiko dekat dengan diabetes tipe II. Vitamin E bisa kita dapatkan dari minyak kelapa sawit, telur, kacang-kacangan (kenari kacang mete, almond, walnut, pistachio), dan beras merah.
ü Vitamin C
Vitamin C berguna memperbaiki sistem perlindungan tubuh terhadap stress oksidatif dan menurunkan insulin plasma puasa yang tidak direspon oleh jaringan. Selain pada suplemen makanan, vitamin C dapat kita peroleh alami dari aneka buah-buahan antara lain jambu biji, jeruk, mangga, papaya, rambutan; dan sayuran yang disantap masih mentah seperti kol, kacang panjang, daun katuk, cabai rawit, dan cabai merah.
ü Vitamin B6
Vitamin B6 dibutuhkan oleh penderita yang diakibatkan karena kehamilan. Selain dari suplemen makanan, vitamin B6 adalah pisang, jagung, kentang, telur, daging rendah lemak, kacang-kacangan (kenari, kacang mete, almond, walnut, pistachio, brazil nut, kacang tanah), beras merah dan roti wholewheat.
ü Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan untuk menjaga agar sel-sel saraf berfungsi normal, karena diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada sel saraf.
ü Biotin
Biotin adalah jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk memproses glukosa.
ü Niasin/Vitamin B3
Niasin dibutuhkan dalam proses glukosa bagi penderita diabetes, namun jangan gunakan dalam jumlah berlebihan karena bisa mengganggu fungsi glukosa.
ü Kromium
Kromium sangat dibutuhkan tubuh yang terkena diabetes untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal, pemakaian insulin yang efektif dan mempertahankan kadar lipid darah tetap rendah. Suplementasi kromium dapat menurunkan kebutuhan tubuh akan insulin, juga dapat menurunkan kadar trigliserid dan total kolesterol dan sekaligus meningkatkan kadar HDL (kolesterol “baik” yang dibutuhkan tubuh).
ü Magnesium
Magnesium adalah suplemen yang dapat meningkatkan produk insulin. Para ahli nutrisi merekomendasikan untuk penderita diabetes dengan fungsi ginjal yang normal. Sumber magnesium bisa kita dapatkan dari aneka kacang-kacangan (kacang mete, kenari, almond, walnut, pistachio), polong-polongan dan olahannya (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai, tempe, tahu), bahan makanan hasil laut (ikan, kerang, cumi-cumi, dll), kuaci tawar biji bunga matahari, kuaci tawar biji labu kuning.
ü Kalium
Kalium teramat penting terutama bagi pasien yang melakukan terapi insulin, karena saat tengah melakukan terapi insulin pasien seringkali kekurangan kalium.
ü Seng
Penderita diabetes seringkali kekurangan zat seng (zinc), sehingga kondisi ini merusak fungsi kekebalan tubuh. Bahan makanan yang mengandung seng antara lain: daging rendah lemak, kerang, polong-polongan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai, tempe), beras merah, kuaci tawar dari aneka biji-bijian (biji bunga matahari dan biji labu kuning).
ü Taurine
Penderita diabetes tipe I umumnya memiliki kadar taurine yang rendah, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
ü Carnitine
Carnitine diperlukan untuk memfungsikan lemak sebagai tenaga sehingga akan sangat berguna bagi penderita berkolesterol tinggi.
ü Inositol
Dibutuhkan untuk fungsi saraf agar normal. ALA (asam amino linoleat) dan GLA (asam gamma linoleat) adalah asam lemak esensial yang dibutuhkan bagi penderita neuropati diabetes.
ü Coenzyme Q10
Coenzyme Q10 adalah enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat secara normal. Penderita diabetes tidak dapat memproses karbohidrat. Penderita diabetes dengan retinopati dapat terbantu dengan dosis Q10 yang tepat.
v Terapi Ozon
Bagi penderita diabetes, terpai ozon dapat menjadi pendukung yang efektif bagi pengobatan konvensional yang sedang dijalankan, terutama dengan sistem terapi ozon yang paling mutakhir, yakni Polyatomic Oxygen Apheresis Therapy. Karena dengan cara ini dosis ozon yang dibutuhkan untuk pengobatan yang efektif bisa tercapai.
Terapi ozon berpotensi menghambat dan mengatasi perkembangan gejala-gejala diabetes, dengan menurunkan kadar glukosa dalam darah dan meningkatkan suplai ke dalam jaringan.
Untuk menurunkan kadar glukosa, ozon berperan dalam dua cara:
1. Menstimulasi terjadinya proses enzimatik dalam tubuh, yakni pentose phosphate cycle dan glicosis aerobic.
2. Dengan memicu produksi glutation yang merupakan hasil tambahan dari kedua proses yang disebut di muka. Glutation ini berfungsi membentuk glikogen (cadangan tenaga) dan lemak dari glukosa. Sedangkan pembentukan glukosa dari protein dan pemecahan glikogen sendiri dihambat, sehingga seluruh proses ini menurunkan kadar glukosa darah.
Selain cara kerja di atas, ozon juga bekerja dalam sel darah merah/eritroszit dengan meningkatkan produksi 2,3-Diphosphoglycerate (2,3-DPG). 2,3-DPG ini akan memutuskan ikatan hemoglobin dengan oksigen, sehingga oksigen yang dilepas ke jaringan meningkat.
Kesimpulan fungsi terapi ozon bagi diabetes adalah terapi ozon menghambat dan mengatasi gejala-gejala diabetes yang berkaitan dengan minimnya suplai oksigen seperti cepat lelah, loyo, kelainan saraf, arteriosklerosis, kelainan sistem kardiovaskular seperti penyakit jantung, sumbatan pembuluh darah, dan gangguan sirkulasi darah di otak.
Saat anda ketahui atau divonis menderita diabetes, dan anda ingin hidup anda berjalan normal (tanpa diabetes), berusahalah membuat konsep hidup sehat menjadi gaya hidup baru anda!
ü Lakukan diet diabetes dengan penuh kesadaran dan disiplin.
ü Laksanakan program olahraga secara teratur tanpa memaksakan diri dan semampu anda.
ü Kontrol gula darah dan konsultasikan kepada dokter mengenai perkembangannya.
ü Jadilah dokter pendamping bagi diri anda. Perbarui terus informasi tentang pengobatan medis maupun alternatif yang mungkin berguna dan aman untuk anda jalani.
ü Segera hubungi dokter atau langsung ke bagian gawat darurat bila terjadi hal-hal yang membahayakan kesehatan anda.
ü Bergabunglah dalam program klub diabetes untuk saling tukar informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar