Nigella Plus Racikan tepat Habbatussauda + Hulbah + Ginseng sangat tepat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Amin. Pemesanan hubungi Bin Muhsin HP: 085227044550 / 021-91913103 HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI - MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69)
===
sumber:
===
Faisal Anwar
Kolesterol menjadi sangat populer dan ditakuti karena merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yaitu sejenis penyakit jantung yang paling ditakuti pula. Dengan demikian, tidak pernah habis berita dan cerita mengenai kolesterol.<>
Prof Bernhard Watzl dari Institut of Nutritional Physiology (FRCN) Karlsruhe, Jerman, menyatakan bahwa fitokimia merupakan komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Fitokimia terdiri dari komponen fitosterol, fitoestrogen, flavonoid, karotenoid, saponin, polifenol, protease inhibitors, monoterpen, dan sulfid. Fitokimia memberikan aroma yang khas, rasa, dan warna tertentu bagi tanaman dalam berintegrasi dengan lingkungannya, dan salah satu yang menyebabkan manusia memilihnya. Sebagai komponen bioaktif, fitokimia memberi dampak metabolisme secara endogen dan eksogen melalui berbagai mekanisme reaksi tubuh. Salah satu fitokimia yang menarik para ahli adalah fitosterol yang merupakan kelompok sterol yang berasal dari kolesterol tanaman dan diketahui banyak manfaatnya bagi kesehatan, khususnya kesehatan jantung.
Kolesterol merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai rantai hidrokarbon dengan delapan atom karbon. Tumbuhan tidak mengandung kolesterol, tetapi mempunyai sterol lain yang disebut fitosterol. Meskipun cincin beta-sitosterol identik dengan struktur cincin kolesterol, tetapi berbeda dalam ikatan rantai gugus etil yang menempel. Sterol ini merupakan senyawa awal untuk bentuk vitamin D yang disebut vitamin D2. Sebagian besar fitosterol adalah beta-sitosterol.
Kolesterol merupakan jenis sterol yang hanya berasal dari pangan hewani yang dapat meningkatkan kadar kolesterol plasma darah, khususnya bagi penderita hiperkolesterolemia. Adapun fitosterol berbeda dengan kolesterol asal hewani yang merupakan sterol yang hanya juga berasal dari pangan nabati atau tumbuhan yang dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol plasma darah bagi penderita hiperkolesterolemia.
Kolesterol begitu fundamental sebagai penyebab aterosklerosis. Aterosklerosis menjadi pilar komplikasi hipertensi dan penyakit jantung akibat proses kerusakan menahun pada permukaan sisi dalam pembuluh nadi. Perusakan itu salah satunya berawal dari terpaan kontaminasi zat radikal bebas yang secara bersama-sama LDL-kolesterol dan trigliserida membentuk plague.
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di negara maju. Pada umumnya, penyakit jantung koroner lebih didominasi kaum laki-laki. Akan tetapi pada kaum perempuan yang mengalami menopause, lain lagi ceritanya. Menurut The American Heart Association, satu dari 10 perempuan di Amerika menderita penyakit jantung. Di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan relatif sama kaum perempuan yang mengidap penyakit jantung dan stroke. Tingginya kadar kolesterol total terutama dalam fraksi LDL (low density lipoprotein) dalam darah merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit jantung koroner.
Pada perempuan sebelum mengalami menopause terlindung dari ancaman penyakit jantung berkat hormon estrogen. Estrogen membantu memelihara arteri sehingga bebas dari penebalan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi. Perempuan yang sudah mengalami menopause faktor hormonal amat berpengaruh terhadap serangan penyakit jantung, pada masa itu produksi estrogen semakin berkurang, diikuti dengan kecenderungan bertambah tingginya kadar kolesterol LDL plasma dan penurunan kolesterol HDL. Kolesterol tinggi khususnya kolesterol LDL mempercepat timbulnya plague dan merupakan salah satu faktor pemicu penyakit jantung.
Melindungi jantung
Fitosterol digolongkan dalam tiga kelompok utama, yaitu beta-sitosterol, stigmasterol, dan campesterol. Adapun sitoastanol merupakan fitosterol tumbuhan yang termasuk dalam komponen campesterol dan metilsterol. Bagi yang suka mengonsumsi biji-bijian dan minyak sayur, rata-rata dapat mengonsumsi sebanyak 150-400 miligram fitosterol dalam seharinya. Jumlah ini diduga secara efektif dapat menurunkan penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan.
Tidak seperti kolesterol, sterol tumbuhan ini diabsorpsi jelek oleh manusia. Pemberian makanan sejumlah besar sterol tumbuhan (fitosterol) seperti beta-sitosterol betul-betul menghambat absorpsi kolesterol. Kenyataan ini telah dimanfaatkan secara klinik, di mana ekstrak beta-sterol sudah bisa diberikan kepada penderita-penderita dengan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol plasma darah berlebihan) dalam usaha untuk mengurangi absorpsi kolesterol.
Efek menurunkan kolesterol dari fitosterol sangat menakjubkan. Fitosterol berperan dalam menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan ekskresi sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Selain itu fitosterol juga dapat memperbaiki regulasi kolesterol darah pada tingkat yang normal. Fitosterol melindungi jantung yang dimulai dari usus.
Salah satu fitosterol yaitu sitoastanol sudah dibuktikan secara klinis dapat menurunkan kadar kolesterol plasma dan LDL-kolesterol sampai 10-14 persen. Jenis fitosterol yaitu sitoastanol dan sitosterol sudah digunakan sebagai fortifikasi fitosterol pada margarin. Penggunaan margarin yang difortifikasi terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia pada uji klinis. Fitosterol yang berasal dari biji-bijian mempunyai efek ganda dalam menurunkan kolesterol karena pada umumnya biji-bijian dan minyak nabati juga mengandung komponen aktif lain yang berperan juga dalam menurunkan kolesterol.
Efek ganda fitosterol dari biji-bijian juga terlibat dengan mekanisme penurunan kolesterol serum secara bersamaan dengan komponen bioaktif lain, seperti flavonoid, polifenol, dan tokoferol. Saponin yang terkenal cukup tinggi kandungannya pada biji-bijian (gandum, beras, dan kedelai) bersama dengan fitosterol menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan ekskresi dalam feses. Sedangkan tokotrienol yang tinggi kandungannya dalam biji-bijian, khususnya kedelai, menghambat enzim yang mengkatalis metabolisme kolesterol pada hati. Efek ganda ini sudah terbukti dapat menurunkan kolesterol penderita hiperkolesterolemia dengan sangat efektif.
Sumber utama fitosterol adalah biji-bijian dan minyak nabati. Minyak sawit juga diduga mengandung fitosterol yang cukup tinggi. Banyak ahli yang menduga bahwa penurunan kolesterol serum oleh minyak sawit disebabkan bukan hanya karena kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi tapi juga disebabkan oleh kandungan fitosterol dan alfatokoferol serta tokotrienol yang terkandung. Inilah yang menyebabkan keunggulan minyak sawit dibandingkan jenis minyak nabati lainnya yang mempunyai efek ganda terhadap kadar kolesterol total. Fitosterol menghambat penyerapan dan meningkatkan ekskresi, sedangkan asam lemak tidak jenuh, khususnya asam lemak linoleat dan oleat, menjadikan kolesterol pada tingkat kadar yang normal. Alfatokoferol menurunkan kadar kolesterol LDL serum dan menghambat oksidasi kolesterol LDL di mana LDL-teroksidasi pemicu rusaknya pembuluh darah, penebalan pembuluh darah, dan penyebab timbulnya plague yang merupakan salah satu faktor pemicu penyakit jantung.
Fitosterol tanaman
Di Indonesia, jenis makanan yang sangat populer adalah tempe yang selama ini diabaikan dan dihina sebagai makanan masyarakat golongan bawah. Ternyata tempe bukan hanya sebagai lauk pendamping nasi, tetapi juga sebagai makanan yang menyehatkan dan sejak zaman dahulu sudah diketahui oleh nenek moyang bangsa Indonesia walau mereka tidak tahu komponen apa yang menyehatkan itu. Sekarang semua orang berlomba-lomba meneliti dan mengonsumsi tempe sebagai makanan yang menyehatkan setelah Prof Ziliken menyatakan bahwa dalam tempe terkandung zat berkhasiat yang disebut sebagai beta-sitosterol yang merupakan senyawa fitosterol. Selain itu, tempe juga mengandung komponen bikaktif pangan isoflavon yang cukup tinggi. Ziliken menyatakan bahwa komponen tempe sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan terbukti mempunyai efek hipokolesterolemik.
Jenis bahan yang juga banyak mengandung fitosterol adalah germ baik dari gandum maupun dari beras. Germ dari beras maupun gandum banyak terdapat dalam katul atau bekatul. Sudah banyak bukti bahwa bekatul dapat menurunkan kadar kolesterol secara nyata. Bekatul sudah terbukti mempunyai efek hipokelosterolemik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan fitosterol dan serat dalam katul yang berfungsi ganda, secara efektif dapat menurunkan kolesterol darah.
Penggunaan fitosterol secara murni sudah mulai dilakukan saat ini, di antaranya adalah ekstraksi fitosterol dalam produk margarin. Minyak nabati yang berasal dari minyak sawit, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, minyak zaitun, dan minyak biji bunga matahari juga mengandung fitosterol yang cukup tinggi, yaitu rata-rata mencapai 0,01 sampai 2 persen. Selain fitosterol dalam bentuk ekstrak, semua minyak nabati dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan margarin sehingga fitosterol yang terkandung dapat bermanfaat secara langsung bagi kesehatan konsumen.
Salah satu studi yang sudah dilakukan adalah penggunaan ekstrak dari fitosterol dalam bentuk ester-sitoastanol yang difortifikasi pada margarin. Sitoastanol secara nyata dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 14 persen.
Penelitian lain yang menggunakan ekstraksi fitosterol dari tanaman berupa senyawa campesterol dan methilsterol dapat mereduksi kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL serum dan secara nyata juga dapat mengurangi secara intestinal absorpsi kolesterol total.
Dr Ir Faisal Anwar MS Staf Pengajar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB